Pages

Thursday, July 19, 2012

kata-kata indah PAK MARIO TEGUH

contoh kata-kata indah

1. yang merusak kedamaian hati bukan beratnya beban tapi cara kita memikulnya
2. aku tak sempat membenci orang yang menyakitiku karena aku sibuk membahagiakan orang yang mencintaiku
3. lebih baik meminta ma’af meskipun kita tidak salah

Sunday, July 15, 2012

CONTOH MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

studi kelayakan bisnis giri


TUGAS MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS
SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN BISNIS
 
OLEH :
ABDULLAH MUBAROK
(101.09.0294)
JURUSAN S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
STIE NU
GRESIK
2012
Daftar isi
Halaman judul
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Makalah
1.2 Maksud Dan Tujuan
1 1.3 Rumusan Masalah
1 1.4 Metode Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV  PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran   
BAB I
PENDAHULUAN
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
 Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
PENGERTIAN
Jadi pengertian studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan.
RUANG LINGKUP
Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :
 1. Aspek hukum
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a. Perijinan :
i) Izin lokasi :
• sertifikat (akte tanah),
• bukti pembayaran PBB yang terakhir,
• rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
ii) Izin usaha :
• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
• NPWP (nomor pokok wajib pajak)
• Surat tanda daftar perusahaan
• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat
• SIUP setempat
• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
 2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut :
a. Dari sisi budaya
Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
b. Dari sudut ekonomi
Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c. Dan dari segi sosial
Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.
 Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
 3. Aspek pasar dan pemasaran
Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut :
• Potensi pasar
• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :
• Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
• Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
 4. Aspek teknis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
 5. Aspek manajemen
Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.
 6. Aspek keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Studi kelayakan merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek. Dengan demikian dalam menyusun sebuah studi kelayakan bisnis harus meliputi sekurang kuranya aspek- aspek sebagai berikut:
a.Aspek pasar dan pemasaran
b.Aspek teknis dan teknologis
c.Aspek organisasi dan manajemen
d.Aspek ekonomi dan keuangan
Yang perlu diuraikan di dalam pendahuluan antara lain Latar belakang masalah yang member jawabahan dari beberapa pertanyaan seperti jenis jenis kegiatan atau gagasan usaha/proyek
2.2 Aspek pemasaran dan pasar
Aspek pasar dan pemasaram meliputi
a.Peluang pasar
b.Perkembangan pasar
 c.Penetapan pangsa pasar
d.Dan langkah langka yang diperlukan disamping kebijakan yang diperlukan
2.3 Aspek Teknis dan Non Teknis
Factor yang perlu diuraikan adalah yang menyangkut lokasi usaha/proyek yang direncanakan . sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan di samping membuat rencana produksi selama umur ekonomi proyek.
2.4 Aspek organisasi dan manajemen
Perlu diuraikan bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha/proyek yang direncanakan secara efisien , apabila system pengelolaan telah ditentukan secara teknis dan berdasar kegiatan
usaha. Disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut
2.5Aspek Ekonomi dan keuangan
 Yang perlu dibahas pada aspek ekonomi adalah
a.Perkiraan investasi
b.Biaya operasi dan pemeliharaan.
c.Sumber pembiayaan
d.Perkiraan pendapatan
e.Analisis criteria investasi
f.Break even point dan pay back period
g.Proyeksi laba rugi dan aliran kas
 
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan utama dilakukan studi kelaykan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak mendukung.
Pengertian Studi kelayakan proyek
adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam  jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Misalnya: membangun pabrik, membuat produk baru atau mengikuti pameran perdagangan.
Ciri-ciri profil proyek:                                                
1.Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir, atau hasil kerja akhir
2.Biaya, jadwal kerja, sumber daya, criteria mutu yang diperlukan telah ditentukan
3.Kegiatan bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi selesainya tugas. Titik awal dan akhir kegiatan-kehiatan telah ditentukan dengan jelas.
4.Kegiatanbersifat tidak rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah hanya sepajang proyek berlangsung.
Perbedaan antara studi kelayakan bisnis dengan studi kelayakan proyek: Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Misalnya: pelancaran produk baru. Sedangkan studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu.
Pengertian Studi kelayakan proyek
adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam  jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Misalnya: membangun pabrik, membuat produk baru atau mengikuti pameran perdagangan.
Ciri-ciri profil proyek:                                                
1.Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir, atau hasil kerja akhir
2.Biaya, jadwal kerja, sumber daya, criteria mutu yang diperlukan telah ditentukan
3.Kegiatan bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi selesainya tugas. Titik awal dan akhir kegiatan-kehiatan telah ditentukan dengan jelas.
4.Kegiatanbersifat tidak rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah hanya sepajang proyek berlangsung.
Perbedaan antara studi kelayakan bisnis dengan studi kelayakan proyek: Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Misalnya: pelancaran produk baru. Sedangkan studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu.
BAB III
Pembahasan
Factor yang membuat studi kelayakan bisnis ini mengalami kesalahan diantaranya: data dan informasi yang didapat kurang lengkap,tidak teliti, salah perhitungan, pelaksanaan pekerjaan salah, kondisi lingkungan sekitar maupun unsur sengaja oleh pembuatnya. Beberapa persiapan sebelum menjalankan studi kelayakan bisnis:
1.Pengumpulan data dan informasi
2.Pengolahan data
3.Analisis data
4.Pengammbilan keputusan
Manfaat studi kelayakan bisnis:
1.Pihak Investor
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.
2.Pihak Kreditor
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.
3.Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor
4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.
5.Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin  proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.
Tahapan studi kelayakan bisnis
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis ada beberapa tahapan studi yang hendaknya dikerjakan, berikut beberapa tahapannya:
1.Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilakan produk laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:
* ide proyek sesuai dengan kata hatinya
* pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
* keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
Misalnya beberapa ide proyek yang lolos setelah dipilih adalah ide mengenai bisnis rental
gaun pengantin, rental motor, rental computer.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah:
* mengumpulkan data
* mengolah data
* menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
* menyimpulkan hasil
* membuat laporan hasil
Misalnya: berdasarkan contoh diatas telah ditentukan 3 macam ide proyek. Selanjutnya, ketiga ide proyek dikaji melalui aspeknya secara cukup luas dan mendalam untuk mendapatkan masukan untuk mengevaluasi ide-ide tersebut.
3. Tahap Evaluasi
yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif.hal yang dibandingkan dalam evaluasi bisnis adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang diperkirakan akan diperoleh.
Ada 3 macam evaluasi:
* mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
* mengevaluasi proyek yang akan dibangun
* mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin Setalah dilakukan evaluasi terhadap ketiga ide proyek diatas, misalnya, ternyata hanya dua ide proyek yang dianggap fisibel, yaitu rental motor dan rental computer.
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukan  pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain  berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan. Dilakukan evaluasi terhadap kedua ide proyek, ternyata pengambilan keputusan hanya mampu mengerjakan satu ide proyek, misalkan ide proyek rental motor.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan  proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen. Misalnya, setelah yang dipilih adalah rencana bisnis rental motor, maka pelaksanaan untuk membangun proyek bisnis rental motor serta rencana operasional rutinnya perlu disiapkan.
6. Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.
Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk mengkaji ulang  proses bisnis ini secara terus-menerus.
Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Proses analisis setiap aspek saling keterkaitan antara satua spek dan aspek lainnya sehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi terintegrasi. Sebagai missal, ketika seorang  peneliti tengah menganalisis aspek keuangan, hendaknya dia memanfaatkan hasiol analisis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan mencari data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutahannya langsung dari lapangan. Untuk lebih jelas lihat gambar berikut;
1.Aspek Pasar
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas  pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali dengan aspek pasar dan pemasaran.
Alasannya mengapa aspek ini diletakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, antara lain:
                                               
Aspek Pasar
                                               
                                                Aspek Internal perusahaan:
                                                Aspek pemasaran
                                                Aspek teknis dan teknologi                                         Hasil SKB
Fakta                                     Aspek SDM
lapangan                              Aspek Manajemen
                                                Aspek keuangan
                                                Aspek ekonomi dan budaya
                               
                                 
                                                                Aspek Hukum dan
                                                                legalitas
                                                                Aspek Dampak
                                                                Lingkungan
                                                                eksternal
 
Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.
Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan.
Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan.
Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.
2.Aspek internal Perusahaan
Didalam aspek internal perusahaan terbagi atas beberapa aspek:
Aspek pemasaran
Kegiatan perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di produksi  perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawabdalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama dalam hal;
Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk.
Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses  pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.
Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk membayangkan bentuk organisasi apa yang akan dibangun kelak ketika berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan.
Aspek manajemen
Studi aspek manajemen dilaksanakan dua macam :
Manajemen saat pembangunan proyek bisnis.
Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Bahkan terjadi, banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun dioperasionalkan  bukan disebkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya manajemen.
Aspek Keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:
Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/permintaan, harga  produk, dan anggaran (biaya) pemasaran 
Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli, harga pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu), dan rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.
Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (misal, DepKeu, DepDag, DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DepKes, DikNas dll), biaya perizinan operasional (Pemda).
Aspek ekonomi dan budaya
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut :
a. Dari sisi budaya, Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
 b. Dari sudut ekonomi, Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income  per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita  penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c. Dan dari segi sosial, Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancer, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya,  pendidikan masyarakat setempat.
3. Aspek Hukum dan Legalitas
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a. Perijinan
i) Izin lokasi
• sertifikat (akte tanah), • bukti pembayaran PBB yang terakhir, • rekomendasi dari RT /RW / Kecamatan
ii) Izin usaha
 • Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk
 badan hukum lainnya.
• NPWP (nomor pokok wajib pajak), • Surat tanda daftar perusahaan, • Surat izin tempat
usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat, • SIUP setempat, • Surat tanda terbit yang
dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:
Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang
akan didirikan
Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang diperbolehkan atau dilarang undang-undang
Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait atau tidak.
4. Aspek Dampak Lingkungan eksternal
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat besar  terhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:
Dampak terhadap air
Dampak terhadap tanah
Dampak terhadap udara
Dampak terhadap kesehatan manusia
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.
Hasil studi kelayakan bisnis
Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Sitematika studi kelayakan bisnis adalah  suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan utama dilakukan studi kelaykan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak mendukung.
Saran
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

cerita sejarah menuju Dinul islam

video jaman jahiliyah kisah pembunuhan anak perempuan


video ioni menceritakan pada saat jaman jahiliyah, sebelum islam berkembang luas itu mewajibkan membunuh bagi bayi perempuan kemudian islam mengajarkan bahwa perempuan mempunyai hak yang sama untuk hidup

Tuesday, July 10, 2012

contoh makalah analisis laporan keuangan gaji karyawan

CONTOH MAKALAH EKONOMI ANALISA LAPORAN KEUANGAN


TUGAS MAKALAH
ANALISIS GAJI TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN PADA 
PT. MENUJU SUKSES
Oleh :
ABDULLAH MUBAROK
(101.09.0294)
JURUSAN S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
STIE NU
GRESIK
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Apabila kita membicarakan suatu perusahaan, maka akan muncul di benak kita adalah pegawai atau karywan yang merpakan motor dari perusahaan tersebeut. Sebagai kompensasi atas aktivitas dalam menjalankan perusahaan pegawai tersebut, maka manajemen perlu merumuskan balas jasa yang memadai dan layak kepada pegawai untuk sumbangan mereka kepada tujuan yang hendak dicapai perusahaan.
Salah satu tugas manajemen personalia adalah penetuan tingkat penggajian pegawai. Penggajian ini tidak hanya salah satu tugas manajemen yang sulit, tetapi juga paling penting, baik bagi perusahaan maupun bagi pegawai. Penentuan tingkat penggajian sangat penting bagi perusahaan karenapenggajian sering menjadi masalah perusahaa dan merupakan peringkat tertinggi dari pengeluaran perusahaan. Dalam suatu perusahaan pengeluaran gaji pegawai bisa mencapai 40 sampai 70 persen dari pengeluaran perusahaan secara keseluruhan.
Perilaku individu dalam perusahaan menunjukan bahwa penggajian merupakan salah satu faktor kerja yang terpenting bagi pegawai. Karena penting bagi sebagian besar pegawai, maka soal penggajian mengandung kekuatan memperngaruhi terhadap perilaku kelompok sesuai prestasi. Apabila dalam suatu kelompok, penggajian dapat mempengaruhi atau sebagian dari kebutuhannya dapat terpenuhi dari penggajian tersebut, maka penggajian tersebut dapat secara langsung menentukan perilaku seseorang atau kelompok pegawai.
Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam memberikan pembayaran gaji adalah apakah gaji yang diberikan sudah cukup adil dan layak bagi pegawai. Pembayaran gaji dikatakan adil apabila perusahaan memperhatikan jabatan, tanggung jawab, resiko, dan produktivitas pegawai. Sedangkan gaji dikatakan layak apabila memperhatikan konsistensi dan peraturan pemerintah mengenai penetapan upah minimum.
Pada masa-masa saat ini, lapangan pekerjaan menjelma menjadi suatu momok yang menakutkan bagi hampir semua orang, banyaknya lulusan sekolah sampai perguruan tinggi tidak diimbangi dengan luasnya lapangan pekerjaan memicu adanya penerimaan pegawai honorer atau pegawai kontrak di instansi-instansi terutama di perusahaan yang bergerak secara swasta. Tetapi tetap saja predikat sebagai pegawai tetap perusahaan tetap menjadi incaran para pencari kerja karena tentu saja pegawai tetap lebih banyak diuntungkan dari segi tunjangan sampai keberadaan dana pensiun dibandingkan tenaga honorer atau kontrak yang tidak mendapat perlakuan layaknya pegawai tetap.
Agar unsur keadilan dan kelayakan terpenuhi, diperlukan adanya suatu prosedur atau tata cara penyelenggaraan keuangan, yakni prosedur penggajian pegawai. Prosedur yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan sangat diperlukan untuk memperlancar proses pembayaran gaji pada pegawai serta aktivitas keuangan lainnya.          
B.     Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah menganalisis tentang kepuasan karyawan terhadap pembayaran gaji pada PT. Surabaya Panel Lestari.
C.    Metodologi
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengumpulkan berbagai data dari berbagai sumber dengan metodologi sebagai berikut :
1.   Pengumpulan Data / Informasi
2.   Pengkajian Masalah
3.   Penyusunan Naskah
D.    Batasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini dibatasi pada kepuasan karyawan terhadap pembayaran gaji pada PT. Surabaya Panel Lestari.
BAB II
LANDASAN TEORI
Gaji merupakan masalah yang penting seperti yang diungkapkan Arens Loebbecke yang dialihbahasakan oleh Amir Abadi Yusuf dalam bukunya Auditing Pendekatan Terpadu (1999:533) karena beberapa hal :
“Pertama gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai dan beban pegawai lainnya merupakan komponen utama pada kebanyakan perusahaan, kedua beban tenaga kerja merupakan pertimbangan penting dalam menilai persediaan dalam perusahaan manufaktur dan konstruksi yang bahwa klasifikasi dan alokasi beban upah yang tidak pantas dapat menyebabkan salah saji laba secara material. Terakhir penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber daya perusahaan karena inefisiensi atau pencurian”.
BAB III
PEMBAHASAN
Karyawan adalah aset terbesar  dalam sebuah perusahaan. Sedangkan salah satu faktor yang penting bagi keberhasilan sebuah perusahaan adalah memelihara hubungan yang memuaskan antara manajemen dan para karyawannya. Pada saat kita bicara tentang karyawan pasti tidak lepas dari gaji. Jadi gaji merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan.
Besarnya gaji merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi betah atau tidaknya seorang karyawan bekerja di perusahaan tersebut. Hal ini otomatis juga menunjukkan kepuasan karyawan terhadap gaji yang diterimanya.
Pembayaran gaji pada PT. Surabaya Panel Lestari dilakukan setiap dua minggu. Dalam menentukan gaji, perusahaan tersebut menyamaratakan besar gaji yang diterima para karyawannya, namun yang membedakan adalah tunjangannya. Besarnya tunjangan disesuaikan dengan masa kerja dan kedudukan karyawan tersebut dalam perusahaan.
Selain itu, untuk gaji lembur
Sedangkan pembayaran gaji pada perusahaan tersebut dilakukan melauli bank. Hal ini memudahkan proses penyerahan dan penerimaan gaji oleh perusahaan kepada para karyawan. Prosedur pembayaran gaji seperti itu memudahkan perusahaan, karena jumlah karyawan yang banyak dan tersebar di berbagai unit/bagian akan memakan waktu yang cukup lama apabila pembayarann gaji dilakukan secara manual.
Dari hasil wawancara dan observasi terhadap beberapa karyawan, sebagian besar para karyawan merasa puas dengan besar gaji maupun prosedur pembayaran gaji yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini didukung dengan fakta bahwa sejak perusahaan ini didirikan sangat jarang sekali ada karyawan yang berhenti atau mengundurkan diri atas kemauan sendiri.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
pemerintah berencana mengeluarkan paket ekonomi-nya yang kesekian. Pemerintah sebaiknya membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran dan tak hanya sekedar membuat paket regulasi ekonomi dimana pemecahan masalah hanya mengandalkan pada perubahan dalam peraturan dan pengaturan tanpa menyentuh masalah yang paling mendasar. Masalah pokok tersebut termasuk menjamin ketersediaan pasokan bahan pokok, kebijakan pro-pertanian yang membuat kita mampu memenuhi kebutuhan pangan dasar secara mandiri dan pembangunan infrastruktur yang mampu menopang pertumbuhan.
Langkah penting lain yang dapat dipertimbangkan adalah kebijakan yang mampu mengontrol secara cermat lalu lintas devisa sehingga mengarahkan arus investasi asing yang yang masuk mengarah pada sektor riil dan produktif, bukan hanya investasi portfolio pasar modal yang easy come-easy go seperti selama ini.
Perbankan harus didorong untuk mengucurkan kredit secara lebih intensif tanpa mengurangi tingkat kehati-hatiannya. Dana mengalir harus bisa diarahkan ke dunia usaha menjadi kegiatan produktif yang dapat menyerap tenaga kerja. Konsentrasi penyaluran kredit ke sektor konsumsi seperti sat ini justru dapat memicu permintaan barang dan jasa dan mendorong tingkat inflasi.
Pemerintah harus merevisi (lagi) asumsi inflasi dan pertumbuhan, namun yang lebih penting pemerintah harus mampu merevisi kebijakan dan tindakannya agar bangsa ini bisa melewati gejolak ini dengan baik, tanpa terus dibayangi kepentingan politik sempit.
                                                                                                                            
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
            Dari permasalahan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemerintah sebaiknya membuat kebijakan pro-pertanian yang membuat kita mampu memenuhi kebutuhan pangan dasar secara mandiri dan pembangunan infrastruktur yang mampu menopang pertumbuhan pemerintah juga harus mempertimbangkan kebijakan yang mampu mengontrol secara cermat lalu lintas devisa sehingga mengarahkan arus investasi asing yang masuk mengarah pada ontro riil dan produktif dan juga Perbankan harus didorong untuk mengucurkan kredit secara lebih intensif,  Pemerintah juga harus menjaga ketanahan energi. Ketahanan energi ini mencakup kemampuan untuk meningkatkan produksi minyak (lifting), Konsep ketahanan energi ini juga mesti mencakup peningkatan penggunaan energi ontrolive seperti gas alam dan batubara, pemerintah juga harus mampu meningkatkan ontrol terhadap data penggunaan dan penyaluran BBM, yang lebih penting pemerintah harus mampu merevisi kebijakan dan tindakannya agar bangsa ini bisa melewati gejolak ini dengan baik, tanpa terus dibayangi kepentingan politik sempit.
B. SARAN
            Penulis sangat mendukung diadakannya kebijakan pro-pertanian supaya tidak terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok (inflasi) karena disektor pertanian telah berakhirnya masa panen bahan kebutuhan pokok sehingga pemerintah harus  menyediakan cadangan barang kebutuhan pokok supaya barang kebutuhan pokok tidak sampai kehabisan atau melonjaknya harga kebutuhan pokok di pasaran