CONTOH MAKALAH EKONOMI ANALISA LAPORAN KEUANGAN
TUGAS MAKALAH
ANALISIS GAJI TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN PADA
PT. MENUJU SUKSES
PT. MENUJU SUKSES
Oleh
:
ABDULLAH MUBAROK
(101.09.0294)
JURUSAN S1
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
STIE NU
GRESIK
2010
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila kita membicarakan suatu perusahaan, maka akan
muncul di benak kita adalah pegawai atau karywan yang merpakan motor dari
perusahaan tersebeut. Sebagai kompensasi atas aktivitas dalam menjalankan
perusahaan pegawai tersebut, maka manajemen perlu merumuskan balas jasa yang
memadai dan layak kepada pegawai untuk sumbangan mereka kepada tujuan yang
hendak dicapai perusahaan.
Salah satu tugas manajemen personalia adalah penetuan
tingkat penggajian pegawai. Penggajian ini tidak hanya salah satu tugas
manajemen yang sulit, tetapi juga paling penting, baik bagi perusahaan maupun
bagi pegawai. Penentuan tingkat penggajian sangat penting bagi perusahaan
karenapenggajian sering menjadi masalah perusahaa dan merupakan peringkat
tertinggi dari pengeluaran perusahaan. Dalam suatu perusahaan pengeluaran gaji
pegawai bisa mencapai 40 sampai 70 persen dari pengeluaran perusahaan secara
keseluruhan.
Perilaku individu dalam perusahaan menunjukan bahwa
penggajian merupakan salah satu faktor kerja yang terpenting bagi pegawai.
Karena penting bagi sebagian besar pegawai, maka soal penggajian mengandung
kekuatan memperngaruhi terhadap perilaku kelompok sesuai prestasi. Apabila
dalam suatu kelompok, penggajian dapat mempengaruhi atau sebagian dari
kebutuhannya dapat terpenuhi dari penggajian tersebut, maka penggajian tersebut
dapat secara langsung menentukan perilaku seseorang atau kelompok pegawai.
Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam
memberikan pembayaran gaji adalah apakah gaji yang diberikan sudah cukup adil
dan layak bagi pegawai. Pembayaran gaji dikatakan adil apabila perusahaan
memperhatikan jabatan, tanggung jawab, resiko, dan produktivitas pegawai.
Sedangkan gaji dikatakan layak apabila memperhatikan konsistensi dan peraturan
pemerintah mengenai penetapan upah minimum.
Pada masa-masa saat ini, lapangan pekerjaan menjelma
menjadi suatu momok yang menakutkan bagi hampir semua orang, banyaknya lulusan
sekolah sampai perguruan tinggi tidak diimbangi dengan luasnya lapangan
pekerjaan memicu adanya penerimaan pegawai honorer atau pegawai kontrak di
instansi-instansi terutama di perusahaan yang bergerak secara swasta. Tetapi
tetap saja predikat sebagai pegawai tetap perusahaan tetap menjadi incaran para
pencari kerja karena tentu saja pegawai tetap lebih banyak diuntungkan dari
segi tunjangan sampai keberadaan dana pensiun dibandingkan tenaga honorer atau
kontrak yang tidak mendapat perlakuan layaknya pegawai tetap.
Agar unsur keadilan dan kelayakan terpenuhi,
diperlukan adanya suatu prosedur atau tata cara penyelenggaraan keuangan, yakni
prosedur penggajian pegawai. Prosedur yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan
sangat diperlukan untuk memperlancar proses pembayaran gaji pada pegawai serta
aktivitas keuangan lainnya.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah menganalisis
tentang kepuasan karyawan terhadap pembayaran gaji pada PT. Surabaya Panel
Lestari.
C. Metodologi
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengumpulkan
berbagai data dari berbagai sumber dengan metodologi sebagai berikut :
1.
Pengumpulan Data / Informasi
2.
Pengkajian Masalah
3.
Penyusunan Naskah
D. Batasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini dibatasi pada kepuasan karyawan
terhadap pembayaran gaji pada PT. Surabaya Panel Lestari.
BAB II
LANDASAN TEORI
Gaji merupakan masalah yang penting seperti yang diungkapkan Arens
Loebbecke yang dialihbahasakan oleh Amir Abadi Yusuf dalam bukunya Auditing
Pendekatan Terpadu (1999:533) karena beberapa hal :
“Pertama gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai dan beban pegawai
lainnya merupakan komponen utama pada kebanyakan perusahaan, kedua beban tenaga
kerja merupakan pertimbangan penting dalam menilai persediaan dalam perusahaan
manufaktur dan konstruksi yang bahwa klasifikasi dan alokasi beban upah yang
tidak pantas dapat menyebabkan salah saji laba secara material. Terakhir
penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber
daya perusahaan karena inefisiensi atau pencurian”.
BAB
III
PEMBAHASAN
Karyawan adalah aset terbesar dalam
sebuah perusahaan. Sedangkan salah satu faktor yang penting bagi keberhasilan
sebuah perusahaan adalah memelihara hubungan yang memuaskan antara manajemen
dan para karyawannya. Pada saat kita bicara tentang karyawan pasti tidak lepas
dari gaji. Jadi gaji merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan.
Besarnya gaji merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi betah atau
tidaknya seorang karyawan bekerja di perusahaan tersebut. Hal ini otomatis juga
menunjukkan kepuasan karyawan terhadap gaji yang diterimanya.
Pembayaran gaji pada PT. Surabaya Panel Lestari dilakukan setiap dua
minggu. Dalam menentukan gaji, perusahaan tersebut menyamaratakan besar gaji
yang diterima para karyawannya, namun yang membedakan adalah tunjangannya.
Besarnya tunjangan disesuaikan dengan masa kerja dan kedudukan karyawan
tersebut dalam perusahaan.
Selain itu, untuk gaji lembur
Sedangkan pembayaran gaji pada perusahaan tersebut dilakukan melauli
bank. Hal ini memudahkan proses penyerahan dan penerimaan gaji oleh perusahaan kepada
para karyawan. Prosedur pembayaran gaji seperti itu memudahkan perusahaan,
karena jumlah karyawan yang banyak dan tersebar di berbagai unit/bagian akan
memakan waktu yang cukup lama apabila pembayarann gaji dilakukan secara manual.
Dari hasil wawancara dan observasi terhadap beberapa karyawan, sebagian
besar para karyawan merasa puas dengan besar gaji maupun prosedur pembayaran
gaji yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini didukung dengan fakta bahwa sejak
perusahaan ini didirikan sangat jarang sekali ada karyawan yang berhenti atau
mengundurkan diri atas kemauan sendiri.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
pemerintah
berencana mengeluarkan paket ekonomi-nya yang kesekian. Pemerintah sebaiknya
membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran dan tak hanya sekedar membuat paket
regulasi ekonomi dimana pemecahan masalah hanya mengandalkan pada perubahan
dalam peraturan dan pengaturan tanpa menyentuh masalah yang paling mendasar.
Masalah pokok tersebut termasuk menjamin ketersediaan pasokan bahan pokok, kebijakan
pro-pertanian yang membuat kita mampu memenuhi kebutuhan pangan dasar secara
mandiri dan pembangunan infrastruktur yang mampu menopang pertumbuhan.
Langkah penting
lain yang dapat dipertimbangkan adalah kebijakan yang mampu mengontrol secara
cermat lalu lintas devisa sehingga mengarahkan arus investasi asing yang yang
masuk mengarah pada sektor riil dan produktif, bukan hanya investasi portfolio
pasar modal yang easy come-easy go seperti selama ini.
Perbankan harus
didorong untuk mengucurkan kredit secara lebih intensif tanpa mengurangi
tingkat kehati-hatiannya. Dana mengalir harus bisa diarahkan ke dunia usaha
menjadi kegiatan produktif yang dapat menyerap tenaga kerja. Konsentrasi
penyaluran kredit ke sektor konsumsi seperti sat ini justru dapat memicu
permintaan barang dan jasa dan mendorong tingkat inflasi.
Pemerintah harus
merevisi (lagi) asumsi inflasi dan pertumbuhan, namun yang lebih penting
pemerintah harus mampu merevisi kebijakan dan tindakannya agar bangsa ini bisa
melewati gejolak ini dengan baik, tanpa terus dibayangi kepentingan politik
sempit.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
permasalahan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemerintah sebaiknya
membuat kebijakan pro-pertanian yang membuat kita mampu memenuhi kebutuhan
pangan dasar secara mandiri dan pembangunan infrastruktur yang mampu menopang
pertumbuhan pemerintah juga harus mempertimbangkan kebijakan yang mampu
mengontrol secara cermat lalu lintas devisa sehingga mengarahkan arus investasi
asing yang masuk mengarah pada ontro riil dan produktif dan juga Perbankan
harus didorong untuk mengucurkan kredit secara lebih intensif, Pemerintah juga harus menjaga ketanahan
energi. Ketahanan energi ini mencakup kemampuan untuk meningkatkan produksi
minyak (lifting), Konsep ketahanan energi ini juga mesti mencakup peningkatan
penggunaan energi ontrolive seperti gas alam dan batubara, pemerintah juga
harus mampu meningkatkan ontrol terhadap data penggunaan dan penyaluran BBM,
yang lebih penting pemerintah harus mampu merevisi kebijakan dan tindakannya
agar bangsa ini bisa melewati gejolak ini dengan baik, tanpa terus dibayangi
kepentingan politik sempit.
B. SARAN
Penulis sangat mendukung diadakannya kebijakan
pro-pertanian supaya tidak terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok (inflasi) karena
disektor pertanian telah berakhirnya masa panen bahan kebutuhan pokok sehingga
pemerintah harus menyediakan cadangan
barang kebutuhan pokok supaya barang kebutuhan pokok tidak sampai kehabisan
atau melonjaknya harga kebutuhan pokok di pasaran
No comments:
Post a Comment